Ngaji Nahwu Shorof



بِسْمِ اللَّهِ لرَ حْمَنِ لرَحِيْمِ
Jamid dan Mutasharrif
Kata kerja/ kalimah fi’il (الفعل) terbagi menjadi:

Fi’il Jamid (الفعل الجامد)
Fi’il Mutasharrif (الفعل المتصرف).

الفِعْلُ الْجَامِدُ
Fi’il Jamid (statis)

Fi’il Jamid Adalah Kalimah Fi’il yang hanya mempunyai satu bentuk Shighah. Baik hanya berbentuk Fi’il Madhi saja. atau hanya berbentuk Fi’il Amar saja. Atau ada hanya berbentuk Fi’il Mudhari’ saja tapi jarang.

Contoh Fi’il Jamid yang hanya mempunyai bentuk Fi’il Madhi saja:

FI’IL MADHI JAMID

TERJEMAH

CONTOH

عَسَى
Mengharap
عَسَى اللَّهُ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُمْ
mudah-mudahan Allah memaafkan mereka

لَيْسَ
Meniadakan
وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ
dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya

بِئْسَ
Celaan, Kecaman
بِئْسَ الرَّجُلُ أبُو لَهَبَ
Seburuk-buruknya lelaki adalah Abu Lahab

نِعْمَ
Pujian, Sanjungan
نِعْمَ الرَّجُلُ أبُو بَكْرٍ
Sebaik-baiknya lelaki adalah Abu Bakar

تَبَارَكَ
Maha Suci
تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam

Contoh Fi’il Jamid yang hanya mempunyai bentuk Fi’il Amar saja:

FI’IL AMAR JAMID

TERJEMAH

CONTOH

تَعَلَّمْ
Percayalah!
تَعَلَّمْ أَنّ الرِّبَا بَلاَءٌ
Percayalah! Sesungguhnya Riba itu membawa petaka

هَبْ
Anggaplah!
فَقُلْتُ أَجِرْنِي أَبَا خَالِدٍ × وَإِلاَّ فَهَبْنِي امْرَأً هَالِكًا
Aku Cuma bisa berkata… pertahankanlah aku wahai Abu Khalid…atau jika tidak… maka anggaplah aku seorang yang telah binasa

تَعَالَ
Kemari!, Yuk!
هَيَّا زَيْد تَعَالَ
Hai Zaid…Kemarilah!

هَاتِ
Bawalah kemari!, Tunjukkanlah!
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar.”

Contoh Fi’il Jamid yang hanya mempunyai bentuk Fi’il Mudhari’ saja:

FI’IL MUDHARI’ JAMID

TERJEMAH

CONTOH

يَهْبِطُ
Memekik, mengerang, berteriak karena takut.

الفِعْلُ الْمُتَصَرِّفُ
Fi’il Mutasharrif (elastis)

Fi’il Mutasharrif adalah kalimah fi’il yang dapat berubah bentuknya sesuai tashrif ishtilahiy. Fi’il Mutasharrif terbagi dua:

1. Tam Tasharruf (تام التصرّف)

(sempurna dalam mutasharrif-nya)

Fi’il Tam Tasharruf adalah kalimah fi’il Mutasharrif yang tersedia dalam tiga bentuk Fi’il Tiga Serangkai (Fi’il Madhi, Fi’il Mudhari’ dan Fi’il Amar) seperti نصر dan دحرج.

FI’IL AMAR

FI’IL MUDHARI’

FI’IL MADHI

اُنْصُرْ!
يَنْصُرُ
نَصَرَ
دَحْرِجْ!
يُدَحْرِجُ
دَحْرَجَ

2. Naqis Tasharruf (ناقص التصرّف)

(cacat dalam mutasharrif-nya)

Fi’il Naqis Tasharruf adalah kalimah fi’il Mutasharrif yang tidak tersedia untuk semua bentuk Fi’il Tiga Serangkai. Baik hanya berbentuk Mudhari’ dan Madhi saja, atau Mudhari’ dan Amar saja, Seperti contoh pada table.

FI’IL AMAR

FI’IL MUDHARI’

FI’IL MADHI

×
يَكَادُ
كَادَ
×
يُوْشِكُ
أَوْشَكَ
دَعْ!
يَدَعُ
×
ذَرْ!
يَذَرُ
×


تَصَرُّفُ الْمُضَارِي
Tashrif pada Fi’il Mudhari’

Tata cara men-tashrif/pengubahan fi’il mudhri’ yang dibuat dari asal Fi’il Madhi adalah pada awal kalimah fi’il madhi tsb ditambahi dengan Huruf Mudhara’ah (ا – ن – ي – ت).

Huruf Mudhara’ah-nya diharkati dhammah apabila ditambahi pada Fi’il Madhi yang berjumlah empat huruf. contoh table:

HURUF MUDHARA’AH DI-DHAMMAH-KAN

DARI FI’IL MADHI 4 HURUF

يُكْرِمُ
أَكْرَم
يُفَرِّحُ
فَرَّحَ
يُقَاتِلُ
قَاتَلَ
يُدَحْرِجُ
دَحْرَجَ

Huruf Mudhara’ah-nya diharkati Fathah apabila ditambahi pada Fi’il Madhi yang selain berjumlah empat huruf. Lihat tabel berikut:

HURUF MUDHARA’AH DI-FATHAH-KAN

BUKAN FI’IL MADHI 4 HURUF

يَنْصُرُ
نَصَرَ
يَنْكَسِرُ
انْكَسَرَ
يَجْتَمِعُ
اجْتَمَعَ
يَحْمَرُّ
احْمَرَّ
يَتَكَلَّمُ
تَكَلَّمَ
يَتَبَاعَدُ
تَبَاعَدَ
يَسْتَخْرِجُ
اسْتَخْرَجَ
يَعْشَوْشَبُ
اعْشَوْشَبَ
يَجْلَوَّذُ
اجَلَوَّذّ
يَحْمَارُّ
احْمَارَّ
يَتَدَحْرَجُ
تَدَحْرَجَ
يَحْرَنْجَمُ
احْرَنْجَمَ
يَقْشَعِرُّ
اقْشَعَرَّ


تَصَرُّفُ الأَمْرِ
Tashrif pada Fi’il Amar

Tata cara men-tashrif/pengubahan fi’il Amar yang dibuat dari asal fi’il Mudhari’ adalah sebagai berikut:

Huruf Mudhara’ahnya harus dibuang. contoh table:

BENTUK FI’IL MUDHARI’

BENTUK FI’IL AMAR

يُفَرِّحُ
فَرِّحْ!
يُقَاتِلُ
قَاتِلْ!
يُدَحْرِجُ
دَحْرِجْ!
يَتَكَلَّمُ
تَكَلَّمْ!
يَتَبَاعَدُ
تَبَاعَدْ!
يَتَدَحْرَجُ
تَدَحْرَجْ!

Dan bilamana setelah pembuangan Huruf Mudhara’ah pada awal kalimahnya berupa sukun, maka ditambahi Hamzah pada awal kalimah tsb. contoh table:

BENTUK FI’IL MUDHARI

BENTUK FI’IL AMAR

يَنْصُرُ
أُنْصُرْ!
يَنْكَسِرُ
انْكَسِرْ!
يَجْتَمِعُ
اجْتَمعْ!
يَحْمَرُّ
احْمَرِّ!
يَسْتَخْرِجُ
اسْتَخْرِجْ!
يَعْشَوْشَبُ
اعْشَوْشَبْ!
يَجْلَوَّذُ
اجَلَوَّذّ!
يَحْمَارُّ
احْمَارَّ!
يَحْرَنْجَمُ
احْرَنْجَمْ!
يَقْشَعِرُّ
Tag : Nahwu Shorof
0 Komentar untuk "Ngaji Nahwu Shorof "

Back To Top