
بِسْمِ اللَّهِ لرَ حْمَنِ لرَحِيْمِ
Perempuan, suatu penamaan bagi satu bagian dari jenis manusia, ternyata tidak meyederhana seperti namanya. Banyak pandangan yang muncul, membicarakan mengenai perempuan, dari pandangan yang bercorak mitos, mistis, kegaiban, religi, ilmiah, sampai pada pandangan yang bercorak konsumtif, dalam pandangan mitos, kegaiban dan religi ada kepercayaan kuno yang menganggap bahwa asal mula alam semesta ini ialah dari satu kekuatan yang dilambangkan sebagai perempuan. Potensi wujud yang ada dalam kekuatan itu tidak berdaya ketika hendak beraksi menimbulkan wujud - wujud semesta. Oleh karena itu, kekuatan "perempuan" itu merangsang dirinya yang dalam rangsangan itu timbul kekuatan yang satu lagi yang di lambangkan dengan laki-laki. Perpaduan dua kekuatan itulah yang menyebabkan alam semesta ini terwujud, dan dalam alam semesta itu jenis /lambang laki - laki dan perempuan itu tetap ada dalam kesenantiasaan. Untuk itulah barangkali, persamaan perempuan itu di lambangkan sebagai pusat atau bahkan asal dari segala sesuatu. Perempuan, biasa jadi, asal atau dasar katanya "empu" yang artinya pusat perhatian, pemilik asal, tumpuan, dan asal segala sesuatu. Kemudian mendapatkan awalan 'pe' (per) dan akhiran 'an', yang berarti subjek segala macam empu.
Pandangan yang bercorak mistis terhadap, menghargainya sebagai sesuatu yang hebat, dahsyat, dan berlawanan. Banyak legenda - legenda di hampir setiap daerah kebudayaan yang mengisahkan anak - anak tersiksa karena durhaka kepada perempuan yang berfungsi sebagai ibu. Banyak pula keyakinan bahwa do'a ibu itu berpengaruh secara fisik terhadap kehidupan anaknya. Kemudian pandangan yang bercorak konsumtif, melihat perempuan itu sebagai objek dan alat - alat kegiatan, yang nyaris penggunanya sebagai bukan hanya laki-laki tetapi juga malahan perempuan sendiri. Perempuan yang berlalu - lalang di pandang seperti santapan yang sedang terjemahan, lengkap dengan menu dan dekorasi seperti layaknya hidangan. Bahkan tidak mustahil, dari perempuannya sendiri tampil unjuk - unjuk kekuatan komersial, dengan secara tidak langsung menganggap bahwa di tiap - tiap lekuk dan benjolan - benjolan tubuhnya tersimpan investasi kekayaan yang bisa mendatangkan banyak uang. Itulah pandangan - pandangan terhadap perempuan. Oleh karena itu perempuan adalah unik, dalam jenis, lambang, dan penamaan nya.
Keunikan perempuan itulah yang mendorong adanya pandangan ilmiah terhadap perempuan, baik dalam jenis (gender), lambang, penamaan nya, dalam fungsinya. Pandangan ilmiah melihat perempuan secara holistic, dan karena itu juga diperhatikan nilai - nilai yang oleh perempuan sendiri di anggap paling berharga. Pandangan ilmiah terhadap perempuan tidak berhenti pada satu waktu, ruang, dan aspek tertentu saja melainkan menyeluruh dan menyelalu. Sebagian kecil dari pandangan ilmiah terhadap perempuan adalah mengenai etika perempuan dalam berusaha.
Tag :
Nasihat
0 Komentar untuk "Sudut pandang Wanita Dari Segi Ilmiah "