Kita Ga Pacaran Kok, Kita Cuma Ta’arufan, Beneran!



“KITA gak pacaran kok, Kita ta’arufan. Beneran!” ucap seseorang tulus. Apalagi ucapan tersebut terlontar dari makhluk keturunan Adam, laki-laki. Untuk perempuan yang pada dasarnya gampang percaya, naïf alias begitu mudah digombalin. Walhasil, kalimat itu menjadi janji tidak sah bagi mereka.

Sepasang sahabat berlainan jenis, kemudian berikrar karena terperangkap cinta semu. Setelah itu, mereka merasa dunia begitu indah, serta kehidupan menjadi sangat bahagia. Kemudian, alih-alih bahagia sejati. Tanpa sadar, mereka kemudian terjebak dalam semu dunia yang fana.

Saat-saat fantastis memotivasi kedua pasangan muda itu menjadi sukses. Meraih nilai terbaik, meraih simpati sekitar karena cinta persahabatan yang telah mereka untai. Sesaat, mereka tak sadar. Hidup itu kenyataan, masa depan tidak sesuai dengan rencana benak mereka yang selalu ingin bersama.

Takdir memisahkan mereka, janji yang telah diuntai, tiba-tiba berurai. Galau menghampiri keduanya. Kemudian, saling bertanya mengapa? Begitulah takdir ingin menjelaskan kepada mereka yang tenggelam dalam air mata cinta dan kenestapaan, juga ribuan pasangan dalam untaian janji tidak sah lainnya.

Wooii.. Bangun! Bangun!! Kemana aja sii.. Bukannya Allah Swt sudah bilang bahwa sebuah janji atau ikrar bakal jadi sah kalo melewati tata cara atau aturan. Aturan yang pasti sudah sesuai dan membumi adalah aturan Alloh Swt. Aturan tersebut tidak akan salah, atau memihak. Pasti diatur sedemikian rupa, agar kita menjadi tenang dan bahagia. Aturan tersebut adalah pernikahan.

Bersahabat, berteman sajalah. Bila memang bukan sesama jenis. Berlebihan pasti bakalan mendorong kita kelembah kenistaan. Cinta-cinta yang bersemayam dalam kalbu setiap ukhti dan akhi yang awalnya terjaga, akan menjadi retak.

Dzikir-dzikir cinta yang indah sepanjang hari dibacakan, akan menjadi cuap-cuap komat-kamit tak ber-ruh. Wahaii.. para pejuang cinta! Siapkanlah diri-diri kita untuk menjemput cinta sebenarnya, cinta yang sah. Setelah akad pernikahan. Cinta Sejati dalam pertalian cinta kepada-Nya.

Sebuah janji atau ikrar bakal jadi sah kalo melewati tata cara atau aturan. Aturan yang pasti sudah sesuai dan membumi adalah aturan Alloh Swt. Aturan tersebut tidak akan salah, atau memihak. Pasti diatur sedemikian rupa, agar kita menjadi tenang dan bahagia.

Pernikahan bukan permasalahan dewasa atau belum dewasa, bahkan bukan masalah siap atau tidak siap. Itu adalah ilmu wajib dan kudu diketahui oleh setiap muslim yang sudah melewati fase aqilbaligh dalam hidupnya. Kesiapan mental bukan ditakar dari sedikit banyaknya materi yang dimiliki. Melainkan, ilmu dan kedekatan kita dengan Sang Pemilik Cinta yang sesungguhnya.

So, jalani kehidupan ini dengan penuh kepastian. Bila galau masih mengintai di relung kalbu. Bersihkanlah hati dengan perbanyak mendekatkan diri disepertiga malam kepada-Nya.

Memohon kepada-Nya, kemantapan hati untuk menjadi manusia-manusia yang terlindung dari fitnah dunia. Meminta kepada-Nya agar dijadikan salah satu pemuda dinaungi oleh-Nya, pada saat tiada naungan kecuali rahmat-Nya. Menjadi pemuda dan pemudi yang selalu menjaga diri dari fitnah cinta.

Bila sudah terlanjut basah tertakdir dalam posisi saling mencintai karena Allah swt. namun belum terikat sah dalam pernikahan ataupun proses pernikahan, sudah seharusnya kembali bertaubat, meluruskan niat menjadi pemuda yang menghabiskan hidupnya disisi Allah swt.

Sesuai dengan kutipan dua point dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw. bersabda tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan (perlindungan) Allah Swt di hari kiamat kelak. Dua point tersebut, yaitu :
1. Dua orang yang saling mencintai karena Allah swt. berkumpul dan berpisah karena Allah juga,
2. Seorang pemuda yang menyibukan dirinya dengan ibadah kepada Allah swt.”
(Shahih Bukhari, Hadits No.620).

posted from Bloggeroid

0 Komentar untuk "Kita Ga Pacaran Kok, Kita Cuma Ta’arufan, Beneran! "

Back To Top