Tamu Undangan Sebagai Yang Terhormat



Assalamualaikum wr wb
Adapun untuk tamu undangan, mereka adalah orang yang sangat terhormat dan dihormati oleh shahibul hajat. Tanpa mereka, acara pesta pernikahan tidak mungkin akan terselenggara dengan baik. Jadi peran undangan ini cukup penting disebuah pesta pernikahan.
Tamu undangan juga merupakan orang penting yang dimintai doa restunya, demi barokahnya keiidupan kedua mempelai dikemudian hari. Untuk itu jika ada tuan rumah (shahibul hajat) yang kurang menghargai tamu undangan, maka dialah sesungguhnya orang yang tidak tahu diri. Karena dia tidak menghargai orang yang hendak dimintai doa restu nya. Sesungguhnya doa yang di amini banyak orang akan cepat terkabul.
Akan tetapi menghadirkan tamu sebagai undangan tidaklah bisa dilaksanakan dengan mudah dan begitu saja. Memang tampaknya remeh, namun meskipun itu hanya sebuah pesta pernikahan yang sederhana, shahibul hajat harus mengetahui rahasia nya, bagaimana menjadi pengundang yang baik, agar apa yang di harapkan dan di cita-citakan terkabul dengan semestinya.
Diantaranya ialah:

1). Para tamu undangan adalah orang-orang yang bertakwa, bukan orang fasik. Sebab ada sabda Rasulullah saw yang mengatakan: Hendaklah makanan mu dimakan oleh orang-orang yang baik. Beliau saw mengatakan hal ini ketika beliau menghadirkan sebagian orang untuk menjadi tamu undangan beliau. Dan sabda beliau lagi: "Janganlah kamu makan, selain makanan orang yang bertaqwa. Dan janganlah makanan mu dimakan, kecuali oleh orang-orang yang bertaqwa."

2). Tidak mengabaikan orang miskin dalam undangannya, dalam arti merekapun turun serta di undangannya. Jadi undangan pernikahan bukan hanya menjadi milik orang-orang kaya saja. Namun orang miskinpun turut di undang untuk memenuhi haknya sebagai tetangga. Sabda Rasulullah saw: "seburuk-buruknya makanan adalah makanan dari walimah,dimana yang di undang, hanya orang-orang kaya, tanpa mengundang orang-orang miskin."

3). Shahibul hajat(tuan rumah)tidak menyia-nyiakan keluarga dalam pesta tersebut. Sebab dengan menyia-nyiakan mereka sama saja dengan meremukkan hati dan memutuskan tali silaturrahim.

4). Jauhkan perasaan takabur, kemegahan dan sikap menyombongkan diri. Tetapi niatkan untuk menyenangkan keluarga, teman, tetangga dan mengikuti sunnah Rasulullah saw.

5). Tidak mengundang orang yang repot dan banyak acara, sehingga sulit untuk memenuhi undangan. Sebab hal itu hanya akan mempersulit tamu undangan lain, disebabkan oleh tingkahnya dan keterlambatan nya. Sufyan berkata: "Barang siapa yang mengundang seseorang untuk makan,dan ia thdak renang orang itu datang,maka ia telah melakukan satu kesalahan. Dan bila orang yang diundang itu datang, ia telah membuat dua kesalahan. Karena ia telah membawa orang yang di undang untuk makan, sedangkan dia sendiri tidak menyukainya. Dan apabila orang yang diundang mengetahui bahwa sesungguhnya ia tidak diharapkan kehadirannya,niscaya ia tidak mau menyantap makanan yang disuguhkannya!"

6). Mengundang orang-orang yang bertaqwa,berarti menolong meraka dalam melakukan ketaatan. Dan mengundang orang fasik untuk makan berarti memberi kekuatan kepada mereka untuk berbuat kedurhakaan.

Bertanyalah seorang prajurit kepada Mubarak: "saya menjahit pakaian para Sultan. Adakah perasaan di hati Tuan, bahwa saya ini orang yang menolong kepada orang-orang dzalim?" jawab Mubark: "Tidak, sesungguhnya orang yang menolong kepada kedzaliman adalah orang yang menjual kain dan jarum kepadamu. Sedangkan engkau sendiri adalah termasuk orang-orang yang dzalim itu sendiri,bukan hanya sebatas menolong!"

Inì termasuk ilmunya orang yang mempunyai hajat, untuk menghadirkan orang banyak sebagai tamu undangan. Dengan memenuhi beberapa syarat di atas. Berarti kita telah memenuhi apa yang dianjurkan Rasulullah saw dalam menyelenggarakan pesta. Hormati dan hargai tamu undangan, karena mereka adalah raja, selain raja dan ratu yang sedang duduk dipelaminan.Semoga bermanfaat
0 Komentar untuk "Tamu Undangan Sebagai Yang Terhormat "

Back To Top