Hati - Hati Dalam Bertetangga



Problem yang sering kali muncul di antara suami istri bisa berasal dari tetangga. Boleh jadi di antara kita bertanya - tanya, bagaimana hal ini bisa terjadi...?

Banyak Nash - Nash syariat yang menyebutkan hak para tetangga dan berbuat baik kepada mereka. Benar, tetangga mempunyai titik penekanan khusus, yang justru tidak di dapatkan para kerabat suami istri, karena kedekatan tempatnya. Sehingga sering terjadi pergesekan di antara mereka. Seseorang melihat keadaan mereka Setiap hari. Dari kedekatan ini hubungan mereka juga saling bertambah. Tidak dapat di ragukan, tetangga mempunyai banyak kebaikan, seperti memberi makan, meminjamkan kebutuhan, membantu wanita, menjenguk orang sakit dan ikut mengawasinya, sehingga merasa aman.

Hal ini seperti yang dinyatakan Asma ' binti Abu Bakar Radhiallahu anha "Aku tidak pandai membuat roti, maka tetangga - tetanggaku dalam kalangan Ansharlah yang membuatkan roti bagiku. Mereka adalah wanita - wanita yang jujur. "

Ibnu Hajar berkata : " kejujuran yang seperti yang disebutkan Asma' ini menunjukkan kebaikan pergaulan mereka, dan kejujuran mereka dalam memenuhi janji."

Tetapi resiko dari hubungan yang kuat ini, mereka bisa tahu urusan - urusan khusus antara suami istri. Hal ini bisa terjadi karena :
- Mereka bisa mendengar ucapan - ucapan yang dinyatakan suami istri
- Kadang suami atau istri mengadu kepada tetangga atau meminta pendapat. Karena boleh jadi mereka berdua lebih senang mengadu kepada tetangga, agar keluarga mereka tidak mengetahui apa yang sedang terjadi.

Maka ada peranan hakiki yang harus di Perhatiin tetangga :
1. menutupi aib tetangga dan tidak menyebarkan rahasianya.
2. Mendamaikan suami istri yang sedang berselisih, dengan mendengarkan penuturan dari kedua belah pihak. Jika penuturan suami istri itu di dengarkan, maka pemikiran keduanya bisa di pertemukan. Tentu saja jika tetangga itu layak diberi pengaduan dan memiliki pikiran yang cemerlang.
3. Tidak boleh menghasut suami atau istri terhadap yang lain dan berbuat jahat kepada mereka berdua. Para tetangga tentu mengalami Kejadian - kejadian yang rawan dirumah tangga tetangganya. Seperti jika suami istri saling cekcok pada tengah malam, lalu suami mengusir istrinya dan menyuruhnya pergi dari rumah, serta pintu langsung di tutup. Dalam keadaan seperti ini sang istri tidak mempunyai jalan lain kecuali pergi ketetangganya dan menginap disitu. Tentu sangat tidak baik jika saat itu pula dia pergi ke rumah keluarganya, karena bisa. Memperuncing keadaan.

Ada pula gambaran lain dalam kaitannya dengan tetangga, yaitu jika hubungan seseorang dengan tetangganya kelewat batas, sehingga keluar dari kebiasaan yang berlaku. Dia tidak keluar dari rumah tangganya kecuali setelah berjam - jam, dan anak - anaknya pun ikut pula. Sehingga hal ini membuat suami marah dan tidak berada di rumah.

Adakalanya seorang wanita ikut - ikutan pergi bersama tetangganya, jika tetangganya pergi, dan menetap di rumah. Hal ini terjadi karena hubungannya dengan tetangga ini terlalu akrab, sehingga dia merasa keberatan meninggalkan kebiasaan yang sebenarnya buruk ini.

Akhirnya ada akibat yang bertentangan dengan syariat, yaitu keengganan untuk memenuhi hak - hak tetangga.
Dalam kaitannya dengan tetangga ini, manusia bisa di bedakan menjadi tiga macam :
1. golongan manusia yang menjauhkan tetangga, suka berburuk sangka kepadanya dan seringkali menimbulkan masalah bagi.
2. Golongan manusia yang berhubungan dengan tetangganya terlalu erat, sehingga mengalahkan hubungannya dengan kerabat sendiri.
3. Golongan manusia yang mencari jalan tengah, memenuhi hak - hak tetangga, serta tetap menjaga keadaan mereka.

Segala puji bagi Allah Rabbul - alamin, shalawat serta salam atas nabi kita Muhammad saw, kerabat dan semua shahabatnya.
0 Komentar untuk "Hati - Hati Dalam Bertetangga"

Back To Top